Monday, May 17, 2010

Rebut Scudetto ke-18,Inter Dekati Treble



Siena - Inter Milan menobatkan dirinya sebagai juara Seri A musim ini setelah mengalahkan Siena 1-0. Tampil sebagai pahlawan La Beneamata adalah striker asal Argentina, Diego Milito.





inter sempat dibuat frustrasi oleh tuan rumah Siena. Pasalnya di babak pertama, laga yang digelar di Stadio Franchi, Minggu (16/5/2010) ini berkesudahan 0-0. Sementara pesaing utama Javier Zanetti dkk. dalam perebutan gelar yakni AS Roma sudah unggul 2-0 atas Chievo.

Inter memastikan scudetto berkat gol tunggal Milito di babak kedua. Kemenangan ini membawa tim "Biru-Hitam" mengakhiri musim dengan poin 82, unggul dua angka dari Roma. Gelar juara kali ini merupakan yang ke-18 yang berhasil dibukukan oleh Nerazzuri. Gelar ini sekaligus menjadikan pasukan Jose Mourinho meraih double di musim ini setelah sebelumnya menjuarai Coppa Italia. Inter masih punya satu kesempatan lagi untuk meraih trofi yakni di Liga Champions, di mana babak final akan digelar pada Sabtu pekan depan.

Jalannya Pertandingan

Laga baru berusia enam menit, Albin Ekdal yang berhasil mengecoh pengawalan dari Lucio berhasil melepaskan tembakan. Namun masih melenceng di sisi kiri gawang Inter yang dikawal Julio Cesar.

Menit ke-14, giliran Inter yang mengancam. Menerima umpan dari sayap kanan yang dilepaskan Maicon, Mario Balotelli yang berposisi di sebelah kanan gawang Siena melepas tembakan datar yang diarahkan ke tiang jauh. Namun upaya pemain nomor 45 itu masih melenceng.

Tak lama berselang giliran Diego Milito yang melancarkan serbuan ke gawang Siena. Pemain Argentina itu sukses memanfaatkan situasi kala kiper Gianluca Curci mencoba maju untuk menutup gerakannya. Tendangan Milito mengarah ke gawang kosong, namun bola masih melenceng.

Milito kembali menghadirkan ancaman saat laga berusia 22 menit. Menerima umpan dari tandukan kepala Mario Balotelli, pemain eks Genoa itu melakukan heading yang selanjutnya digagalkan oleh Curci. Bola kembali jatuh ke Milito dan langsung melepaskan tendangan yang kali ini digagalkan oleh pemain belakang Siena.

Samuel! Lima menit berselang tandukan pemain belakang Nerazzuri ini, memanfaatkan situasi sepak pojok, juga masih melayang di atas gawang tuan rumah.

Aksi Curci kembali mementahkan serbuan Inter ketika laga menginjak menit ke-30. Kali ini kiper bernomor 85 itu mem-blok tandukan Marco Materazzi.

Meski dalam kondisi ditekan, namun tuan rumah berhasil mencuri peluang tujuh menit berselang. Sepakan Massimo Maccarone berhasil dimentahkan oleh Julio Cesar.

Setelahnya, peluang Inter untuk menembus gawang Siena kembali kandas. Kali ini tendangan Balotelli menghantam mistar gawang.

Dua menit menuju jeda, peluang La Beneamata kembali terbuang. Tendangan pojok yang dilepaskan oleh Wesley Sneijder disambut oleh Samuel yang tidak mendapatkan pengawalan. Namun tandukan defender asal Argentina itu masih melambung di atas gawang Siena.

Tujuh menit selepas turun minum, Milito memiliki dua peluang bagus untuk menjebol gawang Siena. Tendangan keras pemain bernomor 22 itu gagal menembus sasaran dan hanya berbuah sepak pojok. Selanjutnya dari situasi corner kick, tendangan pemain berusia 30 tahun itu masih melambung.

Usaha Inter berbuah positif ketika pertandingan berusia 55 menit. Milito yang sejak tadi upayanya selalu kandas, berhasil menjebol gawang Siena.

Pemain Argentina itu mengawali aksinya dengan menembus sisi kiri kotak penalti Siena. Selanjutnya dia melepaskan tembakan datar ke arah tiang jauh yang gagal dibendung kiper Siena Gianluca Curci. Ini merupakan gol ke-22 yang dibukukan oleh pemain bernomor punggung 22 itu di Seri A.

Siena berusaha untuk mengejar ketinggalan. Tendangan jarak jauh yang dilepas Jajalo di menit ke-71 masih belum memaksa Julio Cesar untuk berjibaku menggagalkannya.

Unggul 1-0 belum membuat Inter puas. Serangan terus dilancarkan oleh tim Biru Hitam. Dalam tempo kurang dari semenit, pasukan Jose Mourinho dua kali membukukan peluang bagus.

Yang pertama didapat oleh pemain pengganti Dejan Stankovic. Namun sepakannya masih menerpa mistar gawang. Selanjutnya giliran kerjasama Pandev-Milito yang masih bisa digagalkan oleh Curci.

Tiga menit menuju bubaran, sebuah kesalahan dilakukan oleh kiper Julio Cesar. Tangkapannya ketika memotong bola silang yang dilepas pemain tuan rumah tidak sempurna. Beruntung tidak ada pemain Siena yang memanfaatkan kesalahan itu.

Moratti: Gelar Ini Milikmu, Mou



Siena - Musim ini, Inter Milan memastikan scudetto pada hari ulang tahun presiden Massimo Moratti. Sang capo mengatakan bahwa gelar ini merupakan milik allenatore Jose Mourinho.

Inter memastikan gelar juara Seri A 2009/2010 usai mengkandaskan Siena 1-0, Minggu (16/5/2010) malam WIB. Gelar ke-18 ini terasa istimewa karena memastikan Nerazzuri meraih double winners di musim ini.

Scudetto kelima kali secara berturut-turut ini semakin spesial karena diraih bertepatan dengan hari ulang tahun ke-65 Moratti.

"Saya gembira. Sangat gembira. Kami terus mendapatkan tekanan hingga akhir laga, tapi tim memang layak untuk menang," tukas sang capo di situs resmi Inter.

Dalam laga itu, Inter memang sempat dalam kondisi tertekan. Pasalnya mereka belum kunjung bisa membobol gawang Siena di sepanjang babak pertama. Sementara rival mereka yakni AS Roma sudah unggul 2-0 atas Chievo.

Meski mendapatkan "kado" scudetto, Moratti memilih untuk menyerahkan "hadiah" ini kepada Mourinho. "Apakah bisa dikatakan scudetto ini adalah milik Mourinho? Jelas sekali. Scudetto ini adalah miliknya," lanjut taipan minyak itu.

Kini Inter masih punya satu kesempatan lagi untuk mengukir prestasi yakni di Liga Champions. "Kini kami bisa mulai berpikir soal Madrid (tempat final digelar). Kami harus melakukan yang terbaik di sana untuk menuntaskan semuanya," tutup Moratti.


Inter Samai Juve & Torino


Jakarta - Inter Milan untuk lima musim berturut-turut berhasil mempertahankan titel Seri A sekaligus memberi Scudetto ke-18nya. Dan keberhasilan Nerazzuri musim ini pun membawa mereka menyamai rekor Juventus dan Torino.

Kemenangan 1-0 atas Siena, Minggu (16/5/2010) malam WIB lewat gol tunggal Diego Milito sudah cukup untuk mengunci gelar juara mereka dari kejaran AS Roma. Hasil menang 2-0 atas Chievo yang diraih Roma tak berarti karena 80 poin mereka masih kalah dua dari milik Inter.

Keberhasilan ini pula membuat Inter mengekuivalen rekor Juve dan Torino dalam hal mempertahankan gelar. Sebelumnya dua klub asal Turin itu menjadi tim yang mampu merajai Seri A selama lima tahun berturut-turut.

Bianconerri melakukannya musim 1931 hingga 1935 sedangkan Il Toro menorehkan rekor itu dari musim 1943 serta 1946 hingga 1949. Musim 1943/1944 ditiadakan sebab sedang berlangsung Perang Dunia II.

Inter sendiri mencatatkannya sejak musim 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010. Untuk musim 2006 gelar scudetto merupakan pemberian akibat skandal Calciopoli.

Rekor scudetto terbanyak masih dipegang oleh Juve dengan 27 gelar disusul Inter yang punya 18 dan AC Milan yang mengumpulkan 17 gelar. Genoa di tempat ke-4 dengan sembilan gelar dan disusul Pro Vercelli, Torino dan Bologna dengan tujuh gelar.

Berikut daftar juara dan runner-up Seri A sejak musim 1945/1946

Juara Runner-up
1945-46 Torino Inter Milan
1946-47 Torino Juventus
1947-48 Torino AC Milan
1948-49 Torino Inter Milan
1949-50 Juventus AC Milan
1950-51 AC Milan Inter Milan
1951-52 Juventus AC Milan
1952-53 Inter Milan Juventus
1953-54 Inter Milan Juventus
1954-55 AC Milan Udinese
1955-56 Fiorentina AC Milan
1956-57 AC Milan Fiorentina
1957-58 Juventus Fiorentina
1958-59 AC Milan Fiorentina
1959-60 Juventus Fiorentina
1960-61 Juventus AC Milan
1961-62 AC Milan Inter Milan
1962-63 Inter Milan Juventus
1963-64 Bologna Inter Milan
1964-65 Inter Milan AC Milan
1965-66 Inter Milan Bologna
1966-67 Juventus Inter Milan
1967-68 AC Milan Napoli
1968-69 Fiorentina Cagliari
1969-70 Cagliari Inter Milan
1970-71 Inter Milan AC Milan
1971-72 Juventus AC Milan
1972-73 Juventus AC Milan
1973-74 Lazio Juventus
1974-75 Juventus Napoli
1975-76 Torino Juventus
1976-77 Juventus Torino
1977-78 Juventus Vicenza
1978-79 AC Milan Perugia
1979-80 Inter Milan Juventus
1980-81 Juventus AS Roma
1981-82 Juventus Fiorentina
1982-83 AS Roma Juventus
1983-84 Juventus AS Roma
1984-85 Verona Torino
1985-86 Juventus AS Roma
1986-87 Napoli Juventus
1987-88 AC Milan Napoli
1988-89 Inter Milan Napoli
1989-90 Napoli AC Milan
1990-91 Sampdoria AC Milan
1991-92 AC Milan Juventus
1992-93 AC Milan Inter Milan
1993-94 AC Milan Juventus
1994-95 Juventus Lazio
1995-96 AC Milan Juventus
1996-97 Juventus Parma
1997-98 Juventus Inter Milan
1998-99 AC Milan Lazio
1999-00 Lazio Juventus
2000-01 AS Roma Juventus
2001-02 Juventus AS Roma
2002-03 Juventus Inter Milan
2003-04 AC Milan AS Roma
2004-05 Juventus* AC Milan
2005-06 Inter Milan* AS Roma
2006-07 Inter Milan AS Roma
2007/08 Inter Milan AS Roma
2008/09 Inter Milan Juventus
2009/10 Inter Milan AS Roma


Mou: Inter Memang yang Terbaik


Florence - Perlombaan menuju Scudetto antara Inter Milan dan AS Roma akhirnya dimenangi nama pertama. Tak salah jika Nerazzurri yang memenanginya karena menurut Jose Mourinho timnya memang yang terbaik.

Kemenangan 1-0 atas Siena di pekan ke-38 Seri A, Minggu (17/5/2010) malam WIB membebaskan Inter dari kejaran Roma yang disaat bersamaan juga menang 2-0 dari Chievo.

Tak pelak kemenangan itu pun disambut suka cita oleh pemain Inter dan juga para fansnya mengingat perjuangan mereka yang cukup berat musim untuk merebut gelar juara. Sempat jauh memimpin di awal hingga pertengahan musim La Beneamata sedikit lengah.

Alhasil keunggulan yang sempat mencapai dua digit terpangkas oleh Roma yang mendadak tampil hebat pada paruh kedua musim di bawah arahan Claudio Ranieri. Bahkan Il Lupi sempat dua pekan bercokol di puncak klasemen.

Namun kekuatan mental serta sedikit keberuntungan yang dimiliki 'Biru Hitam' membuat mereka akhirnya mampu tampil sebagai yang terbaik di akhir musim. Maka Mourinho menilai memang sudah sepantasnya Inter yang juara karena mereka tampil baik musim ini.

Inter mengoleksi poin akhir 82 hasil dari 24 kemenangan, 10 seri dan empat kekalahan yang semuanya dideritanya di partai tandang. Diego Milito cs tampil sebagai tim terproduktif dengan 75 gol dan pertahanan terkuat yang hanya kemasukan 34 gol.

"Tim yang paling pantas menang mereka memang pantas mendapatkannya. Banyak laga di kompetisi ini dan selalu tim terbaik yang pantas untuk menang," urai Mourinho di situs resmi klub.

"Kemenangan hari ini milik semua orang yang bahagia saat ini," sambungnya.

Raihan Scudetto pun melengkapi gelar Coppa Italia yang sudah direbut dua pekan lalu. Kini hasrat merebut treble winners pun tinggal dilengkapi saat melawan Bayern Munich di final Liga Champions pada 22 Mei.

"Usai sudah Seri A. Memenangi Scudetto dan Coppa Italia selalu fantastis. Bayern Munich melakukannya namun hanya satu di antara kami yang bisa memenangi Liga Champions," tandas Mourinho.

"Apakah aku sudah berpikir tentang laga pada 22 Mei nanti? Aku tidak tahu tapi saat ini aku tidak punya cukup kekuatan untuk pergi dengan bus dan menonton Bayern lewat DVD. Tapi aku akan kembali bekerja besok," pungkas pria asal Portugal itu.



Dan Mourinho pun Menangis



Siena - Dengan segala tindak-tanduknya yang kontroversial, Jose Mourinho jauh dari kesan melankolis. Namun usai mengantar Inter Milan meraih Scudetto, dia tak kuasa menahan tetesan air mata.

Inter memastikan meraih gelar juara Seri A di pekan pamungkas kompetisi musim 2009/2010. Kemenangan 1-0 atas Siena mengantar Nerazzurri duduk di puncak klasemen dengan poin 82, unggul dua angka atas AS Roma yang pada laga lain menang 2-0 atas Chievo.

Scudetto ini bukanlah gelar pertama Mourinho bersama Inter karena di musim ini saja dia sudah memberi Zavier Zanetti cs trofi Coppa Italia. Total dia sudah memberi empat titel juara, termasuk dua Scudetto, sejak didatangkan di awal musim 2008/2009.

Tapi sukses kembali menjuarai Seri A ternyata menjadi sangat emosional buat Mourinho. Saat berjalan memasuki lapangan Stadio Franchi, Minggu (16/5/2010) malam WIB usai laga untuk menyalami dan berpelukan dengan pemainnya, beberapa titik air mata terlihat keluar dari mata pria Portugal itu.

Dari tengah lapangan mantan pelatih Chelsea itu juga melambaikan tangan kepada fans Inter yang terus meneriakkan yel-yel kemenangan dan sanjungan buat dirinya dan seluruh pemain Inter.

Entah apakah ada makna lain dari air mata Jose Mourinho tersebut. Yang jelas masa depan Mourinho di Giuseppe Meazza hingga kini belum bisa dipastikan terkait santernya isu kepindahan dia ke Real Madrid.

Apapun keputusan Mourinho soal masa depannya nanti, dia masih punya satu misi besar bersama Inter Milan di Liga Champions. Pekan depan Inter akan menghadapi Bayern Munich dalam laga final yang dilangsungkan di Santiago Bernabeu.


Susunan Pemain


Siena: Curci; Cribari (Brandao 46'), Terzi, Del Grosso, Rosi, Ekdal, Vargassola, Codrea (Reginaldo 81'), Ghezzal, Jajalo, Maccarone (Calalo 54')

Inter: Julio Cesar; Samuel, Materazzi, Zanetti, Maicon, Motta (Pandev 54'), Cambiasso, Milito, Sneijder (Chivu 72'), Eto'o, Balotelli (Stankovic 57')
-Detiksport
-Inter.it

0 komentar:

Post a Comment