Thursday, March 10, 2011

Generasi Emas Belanda


Dimulai dari akademi klub-klub Belanda hingga suatu malam di Johanesburg, Juli 2010.Ya, itulah ungkapan yang tepat ditujukan kepada finalis Piala Dunia tahun lalu, Belanda.Pemain-pemain seperti Arjen Robben, Wesley Sneijder, Van Persie, Van Der Vaart,Van Bommel, dan Stekelenburg.

Juli 2009, Madrid memboyong pemain-pemain kelas wahid di dunia seperti, Ronaldo,Kaka,Xabi Alonso, dan Benzema.Proyek tersebut tentunya tidak menyisakan tempat bagi pemain yang namanya kalah mentereng bila dibandingkan dengan sederet pemain di atas, tentu saja mereka yang kalah kelas dari beberapa bintang tersebut harus sadar diri bila mereka takkan mampu bersaing.Sebut saja Sneijder dan Robben yang memilih meninggalkan klub perantauannya tersebut, Sneijder akhirnya ditampung oleh raksasa italia Inter milan, dan Robben ditransfer ke Bayern Munchen.
Tak berapa lama mereka mampu beradaptasi di klub barunya dan menjadi andalan di posisinya, bahkan Mourinho sampai menunggu keadaan terakhir sneijder pada saat cedera untuk dimainkan.begitu juga halnya Robben, Van Gaal juga was-was saat cedera kambuhan Robben kambuh sehingga tidak bisa dimainkan di fase grup liga Champions.
Hingga tiba saat penghujung musim 2009/2010 Sneijder dan Robben mengantar klubnya ke puncak semua kompetisi yang diikuti, dan keduanya sama-sama berpeluang mempersembahkan treble bagi timnya.Di final Liga Champions musim itu keduanya bertemu, Sneijder yang memenangi duel tersebut dengan Mourinho menjadi nakhoda dibelakangnya.Keberhasilan kedua tim memang tidak lepas dari dua pemain tersebut,namun tim-tim yang tidak terlalu sukses pada musim itu juga banyak bergantung pada pemain-pemain belanda, seperti contohnya Van Persie di Arsenal, Van Der Vaart di Madrid,dan De Jong di Man City.
Kita tahu, pemain-pemain kenamaan di atas seperti Van Persie,De Jong, Sneijder, Van Bommel, Robben, Kuyt,Stekelenburg adalah pemain yang seangkatan.Kebanyakan mereka memulai di akademi sepakbola klub di Belanda terutama Ajax,PSV,dan Feyenoord.Pada tahun 2003-2005 mereka mulai diboyong keluar Belanda.Mereka inilah yang dulu diproyeksikan untuk meneruskan generasi sebelumnya seperti Van Nisterlooy, Edgar Davids, Zenden, Van der sar dan masih banyak lagi.
Jadi kesimpulanya, pembinaan usia muda yang menjamin masa depan timnas itu sendiri, memang hasilnya baru terlihat ketika pemain tersebut menginjak usia emas, tetapi proyek pembinaan lah yang sudah pasti bisa memajukan persepakbolaan negara-negara yang maju di bidang sepakbola.Bukan hanya Belanda, Spanyol yang juga finalis Piala Dunia Tahun lalu juga sangat mengandalkan pembinaan usia muda yang dirintis oleh Akademi Barcelona, La Masia.Hasilnya sungguh menakjubkan karena Spanyol bisa merengkuh juara dunia dengan generasi-genrasi muda yang sangat menjanjikan.
Bahkan Brazil dan Argentina yang mengandalkan bakat alam, tersingkir lebih awal pada penyelenggaraan kali ini.karena mereka kurang mengandalkan pembinaan usia dini, beruntung pemain-pemain muda mereka ditampung oleh klub-klub eropa yang mau untuk membinanya menjadi pemain besar.


0 komentar:

Post a Comment