Wesley Sneijder mencetak gol di masa injury time yang mengantar Inter Milan menang 2-1 atas Udinese dalam lanjutan Serie-A, Sabtu (3/10).
Turun dengan kekuatan terbaik, Inter langsung menggebrak Udinese sejak menit awal. Namun, mereka tetap mengalami kesulitan mengataso permainan militan Udinese yang ngotot berebut bola dan sigap menutup ruang bagi lawan.
Untuk mengatasi kesulitan penetrasi, Inter mencoba memainkan tembakan-tembakan jarak jauh. Pada menit kedelapan, misalnya, Wesley Sneijder mencoba melepaskan tendangan jarak jauh. Namun, sepakannya masih bisa diblok Samir Handanovic.
Ancaman tuan rumah tak membuat nyali Udinese leleh. Sambil menjaga disiplin lini belakang, mereka berusaha merebut bola di tengah dan memainkan serangan balik.
Inter belum mendapat peluang, ketika Udinese malah nyaris unggul melalui Floro Flores di menit ke-18. Namun, tembakannya dari luar kotak penalti juga bisa ditepis Julio Cesar.
Perlahan, permainan berubah semakin terbuka. Mengandalkan kecepatan pemain-pemainnya, Inter berusaha menembus jantung pertahanan Udinese yang mulai renggang. Setelah menunggu hingga menit ke-22, Inter berhasil unggul melalui Dejan Stankovic.
Gol bermula dari pergerakan Samuel Eto’o di luar kotak penalti. Melihat Stankovic tak terkawal, ia pun menyodorkan bola. Setelah sedikit menggiring bola masuk ke kotak penalti, Stankovic mengirim bola masuk ke sudut kanan atas gawang Udinese.
Gol itu menambah kepercayaan diri pemain Inter. Mereka pun semakin bergiat meningkatkan tensi serangan. Sayangnya, pengerahan kekuatan besar-besaran itu tidak diimbangi oleh disiplin barisan bertahan. Akibatnya, Udinese mendapat ruang dan berhasil menyamakan kedudukan melalui Antonio Di Natale di menit ke-27.
Setelah menguasai umpan Gokhan Inler, Di Natale masuk ke kotak penalti. Nyaris tanpa pengawalan, ia berhasil mengirim bola masuk ke sudut kanan bawah gawang Udinese.
Gol itu membuat Inter memperbaiki diri. Selain memperbaiki pertahanan, mereka juga mampu meningkatkan kualitas serangan. Pada menit ke-34 dan ke-39, mereka mendapat kesempatan gol melalui Mario Balotelli. Namun, Handanovic mampu mengatasi ancaman itu.
Balotelli sebetulnya beberapa kali menguasai bola dalam posisi bagus untuk mengumpan. Namun, entah kenapa, ia enggan menyodorkan bola kepada rekan-rekannya dan memaksakan diri mengeksekusi bola. Akibatnya, bola melenceng atau direbut lawan, sehingga Inter gagal menambah peluang.
Tekanan Inter tak membuat Udinese jera menyerang. Setelah setengah mati menahan gempuran Inter, Udinese berhasil menyelipkan ancaman gol melalui Alexis Sanches di menit ke-42. Sayang, tembakannya melambung di atas mistar gawang.
Melihat adanya peluang menambah gol, Udinese pun semakin berani meladeni permainan lini tengah Inter. Kedua tim kemudian terlibat perebutan bola yang sengit. Namun, sebelum keduanya berhasil menciptakan peluang gol baru, wasit Mauro Bergonzi meniup peluit tanda berakhirnya 45 menit pertama.
Memasuki babak kedua, Inter bermain dalam tempo lambat dan mencoba memainkan penguasaan bola. Dan, meski kemudian Inter berhasil mengurung kotak penalti, Udinese, mereka tak mampu menciptakan ancaman serius ke gawang Handanovic.
Sebaliknya, Udinese yang lebih banyak bertahan, berhasil memanfaatkan setiap kesempatan menyerang dengan tuntas. Di menit ke-50, misalnya, Udinese berhasil menuntaskan serangan baliknya dengan tembakan ke gawang, melalui Di Natale. Sayang, bola masih melebar ke sisi kanan gawang Julio Cesar.
Meski mampu mengancam, Udinese tidak tergoda untuk meningkatkan kekuatan serangan. Dengan segera, barisan tengah kembali mendukung lini pertahanan.
Inter pun semakin kesulitan menciptakan peluang. Hingga menit ke-72, Inter tak memiliki kesempatan menambah gol, kecuali eksekusi Dejan Stankovic di menit ke-69, yang berhasil diblok Handanovic.
Untuk menggairahkan permainan liniu depan, Jose Mourinho akhirnya memasukkan penyerang David Suazo menggantikan Sulley Muntari yang kurang efektif, pada menit ke-72.
Tiga menit kemudian, Inter berhasil mencuri bola di tengah dan menggalang serangan balik. Namun, usaha ini pun tak tuntas. Balotelli yang menguasai bola, terlalu memaksakan diri menggiring bola. Namun, sebelum masuk kotak penalti, lajunya dijegal Andrea Coda.
Inter belum mampu menemukan kunci pertahanan lawan, ketika Udinese mengancam gawang Inter melalui Lukovic di menit ke-84. Dalam sebuah serangan balik, Lukovic berhasil menguasai umpan dari Di Natale dan mengeksekusi bola. Namun, bola melenceng ke sisi kanan gawang Julio Cesar.
Sebelum barisan Udinese rapi kembali, Inter buru-buru melakukan serangan. Mereka pun berhasil menciptakan dua peluang emas melalui Samuel Eto’o di menit ke-85 dan ke-88. Namun, kedua eksekusi itu bisa dimentahkan Handanovic.
Memasuki masa injury time, permainan semakin panas. Kedua kubu saling bertukar ancaman. Di tengah ketegangan yang semakin memuncak, Inter akhirnya berhasil membobol gawang Handanovic melalui Wessley Sneijder.
Gol itu labngsung disusul peluit panjang. Inter pun berhasil menutup laga dengan kemenangan 2-1.
Susunan pemain:
Inter: Cesar; Samuel, Lucio, Chivu, Zanetti; Cambiasso, Muntari, Stankovic, Sneijder; Eto’o, Milito (Balotelli 25)
Udinese: Handanovic; Domizzi, Coda, Lukovic, Basta; D’Agostino, Inler, Pepe, Sanchez; Floro Flores (Corradi 75), Di Natale
-Kabarbola
0 komentar:
Post a Comment