Wednesday, October 6, 2010

Piala Dunia (Part 2)


Setelah pada edisi sebelumnya (Piala Dunia Part 2) saya telah mengulas tentang perhelatan piala dunia 2002 Korea-Jepang, kali ini saya akan meneruskan ke edisi berikutnya yaitu Piala Duinia 2006 di Jerman.
Piala Dunia Jerman pada 2006 memang tidak banyak kekurangan yang berarti, namun juga tidak terlalu berkesan di benak para penggila bola di seluruh Dunia.Setidaknya saya sebagai penulis hanya mencatat beberapa pertandingan yang masih saya ingat sampai sekarang,mulai dari perjuangan tuan rumah Jerman yang dihentikan Italia lewat laga yang sangat ketat, sampai insiden penandukan Zidane terhadap Materazzi.

Kita mulai saja, di Piala Dunia 2006 tidak terjadi kejutan yang berarti saat tim-tim besar melaju mulus ke 16 besar, dan tim-tim medioker sudah harus angkat koper saat penyisihan grup, tidak ada tim dari asia yang lolos ke babak 16 besar (Australia pada saat itu masih tergabung zona oceania), dan hanya satu negara yang mewakili benua Afrika, yaitu Ghana.
Pertandingan pertama yang saya ulas adalah saat tuan rumah bersua Argentina di babak perempat final, pertandingan berangsung panas mengingat rivalitas kedua negara yang telah tersulut selama dua dekade terakhir(berawal dari final Piala Dunia 1986 dan 1990 yang mempertemukan kedua tim).Argentina diatas angin saat Ayala membungkam publik Olympiastadion di berlin dengan golnya di menit 50 dan membuat unggul Argentina 1-0, Jerman berusaha membalas lewat serangan yang mereka bangun tetapi argentina juga tidak berhenti menekan hingga pada menit ke 79 Klose berhasil menjaringkan bola ke gawang Argentina yang membuat Olympiastadion bergemuruh kembali dan membuat asa Jerman terbit, pertandingan pun dilanjutkan ke babak extra time 2x 15 menit yang juga belum ada gol tambahan, penalti pun harus dihelat sampai 4 penendang dari masing masing tim melaksanakan tugasnya dan semua penendang dari Jerman melaksanakan tugasnya dengan sempurna, sedangkan penendang dari argentina hanya 2 yang masuk ke gawang jerman, Jeran melaju ke semifinal yang nantinya akan berhadapan dengan Italia.
Dan pertandingan yang sangat dramatis terjadi saat Italia bertemu Jerman di semifinal, Kedua tim jual beli serangan dari menit pertama hingga menit 90, peluang emas terjadi berkali-kali dan berkali-kali pula kiper kedua tim tampil gemilang menyelamatkan gawangnya dari gol lawan.90 menit pun berakhir dan dilanjutkan ke babak tambahan,dan saat orang bersiap menyaksikan adu penalti dari kedua tim kelas dunia ini Grosso yang mencetak ggol di menit 119 menyita perhatian dunia termasuk Indonesia yang pada saat itu sudah larut malam(dinihari) juga terhenyak dan banyak orang berteriak hingga banyak pula orang yang terbangun melihat gol tersebut.Gol yang tercipta di menit kedua terakhir di pertandingan yan panjang itu membuat asa Jerman jatuh pada saat itu juga,dan pada saat wasit tinggal meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan Del Piero masih sempat mencetak gol bahkan saat peluit wasit sudah berada di mulut wasit dan siap ditiup, publik Jerman pun tertunduk lesu.
Partai puncak pun di depan mata saat Prancis, Juara pada edisi 1998 bertemu Italia yang terakhir kali menjadi juara pada tahun 1982.Di final ini terdapat dua aktor yag menonjol yaitu Materazzi dan Zidane,yang sama-sama mencetak gol di pertandingan ini serta membuat kontroversi menjelang pertandingan berakhir saat Zidane menanduk dada Materazzi, isunya Materazzi mengejek Zidane hingga menyulut emosi kapten Prancis tersebut memuncak dan membuat keputusan konyol itu.Saya sempat ketiduran hingga Zidane mencetak gol dari titik putih pada menit ke 7 dan membuat stadion Olympia bergemuruh, saya tidak tahu siapa yang menyebabkan wasit menghukum Italia dengan pinalti tersebut.Materazzi tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat Italia meyusul Prancis, pada menit 19 tandukannya membuat asa italia kembali terbit.hingga 90 menit pertandingan berjalan belua ada gol tambahan dari kedua tim,membuat babak tambahan lagi-lagi harus berperan dalam mengukir sejarah.Dalam babak ini terjadi kejadian kontroversi yang telah saya jelaskan di atas dan itupun juga tidak merubah skor,adu pinalti digelar dan italia menang 5-3 lewat penendang terakhir Grosso yang lagi-lagi menjadi pahlawan.
(bersambung)

0 komentar:

Post a Comment